Pedagang, perusahaan tidak dapat menyimpan data kartu mulai 1 Januari RBI

RBI juga telah memperluas tokenisasi yaitu penggantian kartu yang sebenarnya dengan kode alternatif yang disebut 'token' dari kartu-di-file oleh penerbit kartu.

Reserve Bank of India (RBI) telah mengarahkan bahwa tidak ada entitas atau pedagang, selain penerbit kartu dan jaringan kartu, yang boleh menyimpan detail kartu atau card-on-file (CoF) mulai 1 Januari 2022. perpanjangan tokenisasi CoF oleh penerbit kartu.

“Mulai 1 Januari 2022, tidak ada entitas dalam transaksi kartu atau rantai pembayaran, selain penerbit kartu dan jaringan kartu, yang boleh menyimpan data kartu yang sebenarnya. Data apa pun yang disimpan sebelumnya akan dihapus, ”kata RBI dalam surat edaran. Itu sebelumnya melarang penyimpanan data pada Maret 2020, tetapi memperpanjang batas waktu hingga 31 Desember 2021.

Tokenisasi mengacu pada penggantian detail kartu yang sebenarnya dengan kode alternatif yang disebut "token", yang akan unik untuk kombinasi kartu, pemohon token, dan perangkat. Ini mengurangi penipuan yang terjadi dengan membagikan detail kartu seperti nomor kartu dan CVV. Token digunakan untuk melakukan transaksi kartu dalam mode tanpa kontak di terminal point-of-sale, respon cepat dan pembayaran kode.

Transaksi CoF adalah transaksi di mana pemegang kartu telah memberi wewenang kepada pedagang untuk menyimpan rincian pembayaran Mastercard atau Visa pemegang kartu. Pemegang kartu kemudian memberi wewenang kepada pedagang yang sama untuk menagih ke akun Mastercard atau Visa yang disimpan oleh pemegang kartu.

Perusahaan e-commerce dan maskapai penerbangan dan jaringan supermarket biasanya menyimpan detail kartu di sistem mereka, kata bank sentral.

Reserve Bank telah mengizinkan penerbit kartu untuk menawarkan layanan tokenisasi kartu sebagai penyedia layanan token (TSP). Fasilitas tokenisasi akan ditawarkan oleh TSP hanya untuk kartu yang dikeluarkan oleh atau berafiliasi dengan mereka.

Untuk berita lebih lengkap seputar bisnis ada di Bacadenk.